Kamis, 03 Juni 2010

Kebajikan

Kebajikan tampaknya merupakan sebuah kata yang telah ketinggalan jaman alias kuno. Di dalam kehidupan yang penuh dengan persa-ingan, antar kelompok-kelompok yang saling bertentangan, dan di antara berbagai jenis hubungan atau relasi antar manusia, prinsip keuntungan dan prinsip kemampuan sepertinya telah menggeser posisi prinsip moral.
Tentunya kita juga menyadari bahwa pada situasi tertentu tidak perlu terlalu menggunakan kebajikan. Kita juga pernah mendengar tidak sedikit cerita-cerita yang mengatakan bahwa kebajikan dan kejujuran merupakan kebodohan.
Prinsip bahwa kebajikan merupakan suatu pengetahuan adalah bahwa untuk mengatahui kebajikan adalah dengan melakukan kebaikan. kejahatan, kekeliruan atau semacanya muncul karena kurangnya pengetahuan, ketidakacuhan, dan ketiadaan lainnya. jika mengetahui kebajikan adalah dengan melakukan kebaikan, maka kekeliruan hanya datang dari kegagalan untuk mengetahui apa yang baik. "Tak ada orang yang melakukan kejahatan secara sukarela", kalau mengetahui kebaikan tentang sesuatu (dalam hal apapun itu), seseorang tak mungkin bermaksud memilih kejahatan.
Ketika kebajikan dan kejahatan saling berhadapan, kebajikan selalu tampak lemah tak berdaya, sedangkan kejahatan akan selalu tampak begitu besar dan kuat. Kejahatan akan menjulurkan tangan kejam tanpa keraguan sedikit pun untuk menyakiti kebajikan, sementara kebajikan itu sendiri selalu beradap pada posisi tidak bertahan apalagi melawan.
Kejahatan akan menghalalkan apa pun yang dilakukannya, dan oleh karena itu kejahatan memiliki berbagai jenis senjata. Sedangkan kebajikan tidak melakukan apa pun, dan oleh karenanya senjata yang dimiliki sangat minim jika dibandingkan dengan kejahatan. Kebajik-an acap kali kalah di tangan kejahatan.
Namun orang pada umumnya cenderung lebih menyukai kebajikan, menyambut baik kebajikan, dan mendambakan kebajikan.
Dengan memiliki kebajikan kita baru dapat meraih kebahagiaan, dengan memiliki kebajikan kita baru dapat bergaul dalam damai dan kebahagiaan, dengan memiliki kebajikan kita baru dapat mencurahkan segenap pikiran dan tenaga untuk mengerjakan hal-hal yang bersifat membangun, dengan memiliki kebajikan kita baru dapat melepaskan diri dari pertarungan yang menghabiskan energi dan tidak pernah berkesudahan, dengan memiliki kebajikan kita baru dapat memperoleh kesehatan yang normal, dengan memiliki kebajikan kita baru dapat mewujudkan kedamaian dunia.
Inilah kekuatan dari kebajikan. Kekuatan dari kebajikan justru terletak pada hakikatnya sebagai milik manusia.

sumber : http://dedekuya.blogspot.com/

Manusia dan pandangan hidup di Indonesia

Keragaman budaya bangsa Indonesia diungkapkan dengan kalimat Bhinneka Tunggal Ika yang mengandung arti, meskipun bangsa Indonesia itu terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya dan bahasa, tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia itu satu sebagai bangsa.

Secara konsepsional, keragaman budaya itu merupakan aset bangsa, oleh karena itu perbedaan tidak harus dipersoalkan, sepanjang perbedaan itu dalam kerangka persatuan. Pancasila sering disebut sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Artinya nilai-nilai dari sila-sila Pancasila memang digali dari khazanah kebudayaan bangsa. Dari itu maka setiap pandangan hidup warga bangsa dijamin eksistensinya. Setiap warga negara dijamin oleh Undang-Undang untuk menjalankan agamanya sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya. Dalam perjalanan bangsa, pandangan Komunismepun pernah diakomodir dalam poros Nasakom. Hanya karena kesalahan PKI yang menggunakan kekerasan dalam peristiwa G.30.S lah yang menyebabkan faham komunis terlarang secara konstitusional di Indonesia.


Data sejarah bangsa menunjukkan bahwa aspirasi Islam sebagai way of life tak pernah berhenti terlibat dalam pergumulan ideologis, termasuk dalam proses perumusan UUD 45, dan kesemuanya berjalan sangat wajar karena mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam. Oleh karena itu tak bisa dipungkiri bahwa di dalam Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya terkandung butir-butir pandangan hidup Islam.

Berbicara mengenai Islam sebagai pandangan hidup dapat terungkap jika kita dapat memahami masalah HIDUP yang pada garis besarnya meliputi tiga permasalahan, yaitu (a) pandangan hidup, (b) Pola Hidup, dan (c) Etika hidup.

Pandangan Hidup umat manusia sepanjang sejarahnya mencatat banyak ragam pandangan hidup, baik yang dikenal sebagai filsafat maupun yang dikenal sebagai ajaran leluhur, maupun yang dikenal sebagai agama/ajaran Tuhan. Dalam Islam, pandangan hidup itu disebut aqidah (suatu keyakinan yang mengikat batin manusia). Karena mengikat batin maka aqidah menjadi pegangan hidup. Aqidah Islam memperkenalkan kepada manusia tentang Tuhan, tentang alam raya dan tentang makhluk manusia, di mana setiap individu termasuk di dalamnya.

Semua manusia secara naluriah mengenal dirinya dan alam sekitarnya sampai kepada alam raya. Secara naluriah manusia juga mengenal Tuhan (sekalipun dalam berbagai macam persepsi) dan pengenalannya itu saat menjadi keyakinan, memberikan pandangan hidup tertentu yang dijadikannya pegangan hidup bagi dirinya. Pandangan hidup yang diajarkan Islam menjelaskan kepada manusia bahwa ke-HIDUP-an itu adalah sesuatu yang amat mulia dan amat berharga. Hidup yang dianugerahkan Allah kepada manusia merupakan modal dasar untuk memenuhi fungsinya dan menentukan harkat dan martabatnya sendiri.

Oleh karena itu pesan-pesan al Qur'an dan hadis Rasulullah sendiri memberikan banyak peringatan kepada manusia supaya menggunakan modal dasar tersebut secermat mungkin dan jangan sekali-kali menyia-nyiakannya, karena ia sangat terbatas, baik waktunya maupun ruangnya. Lebih jauh lagi dijelaskan tentang adanya dua jenis ke-HIDUP-an, yaitu kehidupan manusia di bumi yang sangat terbatas ruang dan waktunya, dan karena keterbatasannya itu ia tidak bersifat kekal abadi, namun sifatnya nyata sehingga setiap orang mudah mengenalnya dan merasakannya.

Pada dasarnya kehidupan ini menyenangkan bagi manusia, karena bumi dan alam sekitarnya sudah dipersiapkan sedemikian rupa oleh Allah untuk mendukung kehidupan manusia. Ciri kesenangan inilah kemudian mendominasi pandangan hidup kebanyakan orang sehingga menjadikan "kesenangan" itu sebagai identifikasi dari kehidupan itu sendiri. Pandangan yang demikian itu direkam dalam surah al Hadid; di mana digambarkan bahwa yang dianggap kehidupan yang sesungguhnya ialah; permainan, senda gurau, kemegahan, perlombaan memperkaya diri, dan memperbanyak keturunan/pendukung (Q/57:20). Hal ini lebih diperjelas dalam surat Ali `Imran dimana digambarkan bahwa manusia menjadi tertarik mencintai segala yang menggiurkan, di antaranya; wanita-wanita, putera-puteri, emas dan perak yang bertumpuk-tumpuk, kendaraan pilihan, ternak dan sawah ladang. Semua itu adalah kenyataan-kenyataan yang sudah sangat dikenal oleh semua manusia, dan sebagian mereka sempat merasakan nikmatnya.

Pada dasarnya hal itu semua tidak pada tempatnya untuk dibenci atau diremehkan, karena kesemuanya itu adalah sebahagiaan dari nikmat Allah yang dipersiapkan untuk mendukung kehidupan manusia. Namun pemanfaatannya harus sesuai dengan petunjuk penggunaannya, dan ini terkait dengan pola hidup.

Selanjutnya jenis kehidupan lain yang diperkenalkan Islam adalah kehidupan di alam akhirat yang mutunya lebih tinggi, karena tidak terbatas dan bersifat kekal abadi. Segala kenikmatan yang ada di dalam kehidupan akhirat adalah lebih sempurna. Kedua jenis kehidupan tersebut itu bukan berdiri sendiri-sendiri, tetapi yang kedua merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari yang pertama. Alam akhirat merupakan tempat dan saat perhitungan akhir, dan penentuan nilai tetap bagi setiap manusia yang pernah menjalani kehidupan di alam dunia. Alam akhirat bukan lagi tempat dan waktu bekerja dan berbuat, tetapi hanyalah tempat dan saat menerima hasil akhir kerja dan perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu selama kita hidup di bumi ini. Dengan demikian, nyatalah bahwa kehidupan sebelumnya itu (yakni di dunia) sangat penting artinya. Kesempatan bekerja dan berbuat hanyalah didapatkan dalam kehidupan di alam dunia ini saja. Jadi benar-benarlah bahwa kehidupan di alam dunia ini merupakan modal dasar bagi manusia.

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Cita-cita


Saya mempunyai seorang adik laki-laki yang bisa dibilang unik bagi sebagian orang yang tau apa cita-citanya. Saat anak-anak termasuk saya sendiri mempunyai keinginan menjadi dokter, pilot, ABRI, dan manusia-manusia yang hebat lainnya, tapi tidak begitu halnya adik saya yang satu ini. Pertama kali mendengar apa yang menjadi cita-citanya dari ibu, saya terbahak-bahak menertawakan sebuah cita-cita seseorang. Dan bahkan ibu pun sudah tidak tahan membendung tawanya walaupun kalimatnya belum selesai.. HA HA HA HA HA !! Lucu, itulah yang terlintas di pikiran kami saat itu..

Tapi seiring waktu, semua baru bisa diambil hikmahnya. Saat saya sekolah untuk mengejar cita-cita dia malah berhenti sekolah untuk mengejar cita-citanya. Hmmm… berhenti sekolah untuk mengejar cita-cita ? Aneh bukan ? Tapi tidak menjadi aneh bila anda mengetahui apa cita-citanya. Maka teruskanlah membaca…

Sampai detik-detik saya menulis tulisan ini pun, saya masih belum mencium bau tercapainya sebuah cita-cita, ironis sekali bukan ?. Lebih baik dilupakan dan melanjutkan peran yang saya lakoni saat ini.. Sedangkan adik saya sudah menikmati dari apa yang dia cita-citakan, apa yang telah ia pilih. Sederhana dan tidak muluk-muluk mungkin menjadi falsafah hidupnya serta tidak mau membuat hidup jadi susah. sayang, saya sudah terlanjur malu untuk mempertanyakan hal ini.

“aku ingin jadi supir..” katanya.

Mungkin kaulah orang yang memegang teguh kalimat “gantungkan dan kejarlah cita-citamu setinggi langit”. Dan langit menurutmu adalah sebuah benda yang beroda, dan banyak orang menganggap remeh siapa saja yang mengemudikannya. Dan terkadang orang-orang itu terseok-seok mengejar cita-cita tapi masih sempat meremehkanmu. Dan kau menjalaninya dengan penuh kebanggan ; berkerja bersama cita-cita..

.. Gantungkan dan kejarlah cita-citamu setinggi langit..”

bagaimana dengan kita hari ini ? Sudah tercapaikah cita-cita kita hari ini ?

Temukanlah langitmu…

Dikutip dari:filsafat.kompasiana.com

Peningkatan (KDRT) Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Laporan kasus kekerasan terhadap perempuan yang diterima Komisi Nasional Perempuan dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dalam dua tahun terakhir, peningkatan laporan kasus kekerasan terhadap perempuan naik sekitar 100 persen.

Sebagian besar kasus yang dilaporkan adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga. Ketua Subkomisi Pengembangan Pemulihan Komnas Perempuan Azriana, ditemui disela-sela deklarasi Pemilihan Umum Damai bagi para calon anggota legislatif kaum perempuan di Banda Aceh, Sabtu (28/3) mengatakan, tingginya laporan yang masuk lebih disebabkan mudahnya akses informasi bagi lembaga-lembaga pendamping para korban.

Naiknya laporan kasus kekerasan terhadap perempuan dalam dua tahun terakhir ini, sepertinya tidak disebabkan tingginya kasus yang terjadi. Akan tetapi, semakin mudah lembaga-lembaga mengakses informasi dan korban juga semakin mudah untuk berinteraksi dengan lembaga pendamping, tuturnya.

Dia menjelaskan, tahun 2007 lalu, Komnas Perempuan menerima sekitar 26.000 laporan kasus kekerasan terhadap perempuan. Jumlah itu naik lebih 100 persen pada tahun 2008 lalu menjadi sekitar 56.000 kasus. Utamanya adalah kasus KDRT, katanya.

Laporan terbanyak yang masuk adalah berasal dari Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Sementara pulau lainnya, seperti Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Maluku, terbilang kecil karena a kses informasi dari dan kepada lembaga serta korban, terbilang cukup sulit.

sumber : http://kesehatan.kompas.com/read/2009/03/28/1941456/Kekerasan.Dalam.Rumah.Tangga.Meningkat..

Manusia dan Tanggung Jawab

Manusia merupakan mahluk individual (pribadi), manusia juga mahluh sosial (berkmasyarakat) dan manusia juga merupakan mahluk pengabdi dalam batasan seorang hamba (religi) artinya adalah manusia itu sendiri sebagai mahluk tuhan. Jika ditinjau dari definisi manusia dari aspek tersebut diatas maka tidak akan terlepas peranan manusia di dunia ini yang mencakup ketiganya secara sederhana namun kompleks. Sehingga dari pernyataan dan definesi tersebutlah dapat disimpulkan bahwa manusia adalah mahluk pembelajar.

Aktor terhebat dengan karakteristik yang menjiwai peranannya dalam bermain sinetron didunia ini dengan skenario dan sutradara tuhan adalah manusia. Ketika manusia sudah menentukan peranannya sendiri baik secara langsung atau tidak langsung maka manusianya itu sendiri akan terikat oleh sebuah sistem permainan tuhan dan permasalahan yang tidak mudak, yaitu tanggung jawab.

Karena manusia pada hakikatnya adalah mahluk pembelajar, maka diperlukan sebuah kontrol sistem dalam sebuah pemainan karakter didunia ini, yaitu tanggung jawab.

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah petunjuk pada hati (nurani)mu."
Dalam wacana keislaman, tanggung jawab adalah tanggung jawab personal. Seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain. Allah berfirman: "Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan." Dan setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab. Kullukum râ'in wa kullukum mas'ûlun 'an Ro‘iyyatih.....
Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Rasulullah bersabda: "Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan."
Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluq yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.
Ada sebagian orang yang berkata bahwa kesalahan-kesalahan yang ia lakukan adalah takdir yang telah ditentukan Tuhan kepadanya. Dan dia tidak bisa menolaknya. Satu misal sejarah; suatu ketika di masa Umar bin Khattab, seorang pencuri tertangkap dan kemudian dibawa ke hadapan khalifah. Beliau bertanya: "Mengapa kamu mencuri?", pencuri itu menjawab "Ini adalah takdir. Saya tidak bisa menolaknya." Khalifah Umar kemudian menyuruh sahabat-sahabat untuk menjilidnya 30 kali. Para sahabat heran dan bertanya "Mengapa dijilid? bukankah itu menyalahi aturan?" Khlaifah menjawab "Karena ia telah berdusta kepada Allah."
Seorang muslim tidak boleh melepas tangan (menghindar dari tanggung jawab) dengan beralasan bahwa kesalahan yang ia kerjakan adalah takdir yang ditentukan Allah kepadanya. Tanggung jawab tetap harus ditegakkan. Allah hanya menentukan suratan ulisan) tentang apa yang akan dikerjakan manusia berdasarkan keinginan mereka yang merdeka, tidak ada paksaan. Dari sinilah manusia dituntut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan. Mulai dari hal yang sangat kecil sampai yang paling besar. "Barang siap yang berbuat kebaikan, walau sebesar biji atom, dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang berbuat kejelekan, walau sebesar biji atom, maka ia akan melihatnya pula" (al Zalzalah 7-8).

sumber : http://dicky_funny.tripod.com/tanggungjawab.htm
http://filsafat.kompasiana.com/2010/05/03/manusia-dan-tanggung-jawab/

Senin, 31 Mei 2010

Manusia dan Penderitaan

Penderitaan

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.

Mengenai penderitaan yang dapat memberikan hikmah, contoh yang gamblang dapat dapat dicatat disini adalah tokoh-tokoh filsafat eksistensialisme. Misalnya Kierkegaard (1813-1855), seorang filsuf Denmark, sebelum menjadi seorang filsuf besar, masa kecilnya penuh penderitaan. Penderitaan yang menimpanya, selain melankoli karena ayahnya yang pernah mengutuk Tuhan dan berbuat dosa melakukan hubungan badan sebelum menikah dengan ibunya, juga kematian delapan orang anggota keluarganya, termaksud ibunya, selama dua tahun berturut-turut. Peristiwa ini menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi Soren Kierkegaard, dan ia menafsirkan peristiwa ini sebagai kutukan Tuhan akibat perbuatan ayahnya. Keadaan demikian, sebelum Kierkegaard muncul sebagai filsuf, menyebabkan dia mencari jalan membebaskan diri (kompensasi) dari cengkraman derita dengan jalan mabuk-mabukan. Karena derita yang tak kunjung padam, Kierkegaard mencoba mencari “hubungan” dengan Tuhannya, bersamaan dengan keterbukaan hati ayahnya dari melankoli. Akhirnya ia menemukan dirinya sebagai seorang filsuf eksistensial yang besar.

Penderitaan Nietzsche (1844-1900), seorang filsuf Prusia, dimulai sejak kecil, yaitu sering sakit, lemah, serta kematian ayahnya ketika ia masih kecil. Keadaan ini menyebabkan ia suka menyendiri, membaca dan merenung diantara kesunyian sehingga ia menjadi filsuf besar.

Lain lagi dengan filsuf Rusia yang bernama Berdijev (1874-1948). Sebelum dia menjadi filsuf, ibunya sakit-sakitan. Ia menjadi filsuf juga akibat menyaksikan masyarakatnya yang sangat menderita dan mengalami ketidakadilan.

Sama halnya dengan filsuf Sartre (1905-1980) yang lahir di Paris, Perancis. Sejak kecil fisiknya lemah, sensitif, sehingga dia menjadi cemoohan teman-teman sekolahnya. Penderitaanlah yang menyebabkan ia belajar keras sehingga menjadi filsuf yang besar.

Masih banyak contoh lainnya yang menunjukkan bahwa penderitaan tidak selamanya berpengaruh negatif dan merugikan, tetapi dapat merupakan energi pendorong untuk menciptakan manusia-manusia besar.

Contoh lain ialah penderitaan yang menimpa pemimpin besar umat Islam, yang terjadi pada diri Nabi Muhammad. Ayahnya wafat sejak Muhammad dua bulan di dalam kandungan ibunya. Kemudian, pada usia 6 tahun, ibunya wafat. Dari peristiwa ini dapat dibayangkan penderitaan yang menimpa Muhammad, sekaligus menjadi saksi sejarah sebelum ia menjadi pemimpin yang paling berhasil memimpin umatnya (versi Michael Hart dalam Seratus Tokoh Besar Dunia).

Penderitaan dan Kenikmatan

Tujuan manusia yang paling populer adalah kenikmatan, sedangkan penderitaan adalah sesuatu yang selalu dihindari oleh manusia. Oleh karena itu, penderitaan harus dibedakan dengan kenikmatan, dan penderitaan itu sendiri sifatnya ada yang lama dan ada yang sementara. Hal ini berhubungan dengan penyebabnya. Macam-macam penderitaan menurut penyebabnya, antara lain: penderitaan karena alasan fisik, seperti bencana alam, penyakit dan kematian; penderitaan karena alasan moral, seperti kekecewaan dalam hidup, matinya seorang sahabat, kebencian orang lain, dan seterusnya.Semua ini menyangkut kehidupan duniawi dan tidak mungkin disingkirkan dari dunia dan dari kehidupan manusia.

Penderitaan dan kenikmatan muncul karena alasan “saya suka itu” atau “sesuatu itu menyakitkan”. Kenikmatan dirasakan apabila yang dirasakan sudah didapat, dan penderitaan dirasakan apabila sesuatu yang menyakitkan menimpa dirinya. Aliran yang ingin secara mutlak menghindari penderitaan adalah hedonisme, yaitu suatu pandangan bahwa kenikmatan itu merupakan tujuan satu-satunya dari kegiatan manusia, dan kunci menuju hidup baik. Penafsiran hedonisme ada dua macam, yaitu:

1. Hedonisme psikologis yang berpandangan bahwa semua tindakan diarahkan untuk mencapai kenikmatan dan menghindari penderitaan.

2. Hedonisme etis yang berpandangan bahwa semua tindakan ‘harus’ ditujukan kepada kenikmatan dan menghindari penderitaan.

Kritik terhadap hedonisme ialah bahwa tidak semua tindakan manusia hedonistis, bahkan banyak orang yang tampaknya merasa bersalah atas kenikmatan-kenikmatan mereka. Dan hal ini menyebabkan mereka mengalami penderitaan. Pandangan Hedonis psikologis ialah bahwa semua manusia dimotivasi oleh pengejaran kenikmatan dan penghindaran penderitaan. Mengejar kenikmatan sebenarnya tidak jelas, sebab ada kalanya orang menderita dalam rangka latihan-latihan atau menyertai apa yang ingin dicapai atau dikejarnya. Kritik Aristoteles ialah bahwa puncak etika bukan pada kenikmatan, melainkan pada kebahagiaan. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kenikmatan bukan tujuan akhir, melainkan hanya “pelengkap” tindakan. Berbeda dengan John Stuart Mill yang membela Hedonisme melalui jalan terhormat, utilitarisme yaitu membela kenikmatan sebagai kebaikan tertinggi. Suatu tindakan itu baik sejauh ia lebih “berguna” dalam pengertian ini, yaitu sejauh tindakan memaksimalkan kenikmatan dan meninimalkan penderitaan.

Penderitaan dan Kasihan

Kembali kepada masalah penderitaan, muncul Nietzsche yang memberontak terhadap pernyataan yang berbunyi: “Dalam menghadapi penderitaan itu, manusia merasa kasihan”. Menurut Nietzche, pernyataan ini tidak benar, penderiutaan itu adalah suatu kekurangan vitalitas. Selanjutnya ia berkata, “sesuatu yang vital dan kuat tidak menderita, oleh karenanya ia dapat hidup terus dan ikut mengembangkan kehidupan semesta alam. Orang kasihan adalah yang hilang vitaliatasnya, rapuh, busuk dan runtuh. Kasihan itu merugikan perkembangan hidup”. Sehingga dikatakannya bahwa kasihan adalah pengultusan penderitaan. Pernyataan Nietzsche ini ada kaitannya dengan latar belakang kehidupannya yang penuh penderitaan. Ia mencoba memberontak terhadap penderitaan sebagai realitas dunia, ia tidak menerima kenyataan. Seolah-olah ia berkata, penderitaan jangan masuk ke dalam hidup dunia. Oleh karena itu, kasihan yang tertuju kepada manusia harus ditolak, katanya.

Pandangan Nietzsche tidak dapat disetujui karena: pertama, di mana letak humanisnya dan aliran existensialisme. Kedua, bahwa penderitaan itu ada dalam hidup manusia dan dapat diatasi dengan sikap kasihan. Ketiga, tidak mungkin orang yang membantu penderita, menyingkir dan senang bila melihat orang yang menderita. Bila demikian, maka itu yang disebut sikap sadisme. Sikap yang wajar adalah menaruh kasihan terhadap sesama manusia dengan menolak penderitaan, yakni dengan berusaha sekuat tenaga untuk meringankan penderitaan, dan bila mungkin menghilangkannya

.

Penderitaan dan Noda Dosa pada Hati Manusia.

Penderitaan juga dapat timbul akibat noda dosa pada hati manusia (Al-Ghazali, abad ke 11). Menurut Al-Ghazali dalam kitabnya Ihyaa’ Ulumudin, orang yang suka iri hati, hasad, dengki akan menderita hukuman lahir-batin, akan merasa tidak puas dan tidak kenal berterima kasih. Padahal dunia tidak berkekurangan untuk orang-orang di segala zaman. Allah SWT telah memberi ilmu dan kekayaan atau kekuasaan-Nya, karena itu penderitaan-penderitaan lahir ataupun batin akan selalu menimpa orang-orang yang mempunyai sifat iri hati, hasad, dengki selama hidupnya sampai akhir kelak.

Untuk mengobati hati yang menderita ini, sebelumnya perlu diketahui tanda- tanda hati yang sedang gelisah (hati yang sakit). Perlu diketahui bahwa setiap anggota badan diciptakan untuk melakukan suatu pekerjaan. Apabila hati sakit maka ia tidak dapat melakukan pekerjaan dengan sempurna ia kacau dan gelisah. Ciri hati yang tidak dapat melakukan pekerjaan ialah apabila ia tidak dapat berilmu, berhikmah, bermakrifat, mencintai Allah dengan menyembah-Nya, merasa erat dan nikmat mengingat-Nya.

Sehubungan dengan pernyataan ciri-ciri yang menderita, Allah berfirman:

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia selain hanya untuk menyembah kepada-Ku”. (QS. 51: 56)

“Barangsiapa merasa mengerti sesuatu, tetapi tidak mengenal Allah, sesungguhnya orang tersebut tidak mengerti apa-apa. Barangsiapa mempunyai sesuatu yang dicintainya lebih daripada mencintai Allah, maka sesungguhnya hatinya sakit. “katakanlah, hai Muhammad, apabila orang tuamu, anakmu, saudaramu, istrimu, handai tolanmu, harta bendamu yang engkau tumpuk dalam simpanan serta barang dagangan yang yang engkau khawatirkan ruginya dan rumah tempat tinggal yang kamu senangi itu lebih kamu cinta daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjuang di jalan Allah, maka tunggulah sampai perintah Allah datang”. (QS. 9: 24).

Hal lain yang menimbulkan derita terhadap seseorang adalah merasakan suatu keinginan atau dorongan yang tidak dapat diterima atau menimbulkan keresahan, gelisah, atau derita. Maka ia pun berusaha menjauhkan diri dari lingkup kesadaran atau perasaannya. Akhirnya, keinginan atau dorongan itu tertahan dalam alam bawah sadar. Namun, sering orang itu mengekspresikan keinginan atau dorongan itu secara tidak sadar atau dengan ucapan yang keliru. Atau, apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?

“Dan kalau Kami mengkhendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu, sehingga kamu dapat benar-benar mengenal mereka dengan tanda-tandanya, tetapi kamu mengenal mereka dari bicara mereka, dan Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kamu”. (QS. 47: 29-30).

Demikianlah Al-Quran telah mengisyaratkan tentang adanya ciri-ciri orang yang tidak sadar (menderita) lewat kata-kata yang keliru, sejak 14 abat yang lalu sebelum dikemukakan oleh Freud, penemu teori psikoanalisis. Bahkan sebuah hadist mengatakan:

“Tak seorang pun yang menyembunyikan suatu rahasia kecuali jika Allah akan memberinya penutup. Apabila penutup itu baik, maka rahasia itu baik, dan apabila penutup itu buruk maka buruk pula rahasia itu”. (Tafsir Ibn Katsir, Vol. 4 hal. 180).

Obat supaya hati sehat di firmankan Allah sebagai berikut:

“Kecuali orang yang datang ke hadirat Allah SWT dengan hati yang suci”. (QS. 26: 89 ).

Jadi, mengenal atau makrifat kepada Allah yang membawa semangat taat kepada Allah SWT dengan cara menentang hawa nafsu, merupakan obat untuk menyembuhkan penyakit dalam hati (menderita gelisah) (Al-Ghazali, abad ke-11).

sumber : http://exalute.wordpress.com/

Manusia dan Harapan

      Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginana supaya sesuatu terjadi, yang memepunyi harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan berararti putus asa.

      Harapan artinya keinginan yang belum terwujdkan. Setiap orang memepunyai harapan tanpa harapan manusia tidak ada artinya sebagai manausia,menurut kodratnya dalam diiri manusia ada dorongan kodarat dan dorongan kebuatuahan hidup. kebutuhan hidup ini meliputi kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah pangan, sandang, dan papan. Sedangkan kebutuhan rohani meliputi kebahagiaan kesejahteraan, kepuasan hiburan dan sebagainya.

      Berdasarkan dorongan kebutuhan, baik kebutuhan kodrat dan kebutuhan hidup maka orang mengharapkan agar kebutuhan hidup itu terpenuhi. Sehubungan dengan kebutuhan kebutuhna manuisia, Abraham maslow mengktagorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam, antara  lain:
Harapan ku untuk memeperoleh kelangsungan hidup
Harapan uuntuk memeperoleh keamanan
Harapan untuk memiliki kebutuhan hak dan kewajibanuntuk mencintai dan dicintai
Harapan uuntuk memeperoleh status atau untuk diterima atau diakui lingkungan.
Harapan untuk memeperoleh perwujudan dan cita-cita

      Kepercayaan berasal dari kata percaya yang artinay meruapakan mengakui atau menyakini akan kebenaran . kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakkuan atau keyakinan atau kebenaran.

      Sedangkan kebenaran, menurut poedjawiyatna dalam bukunya etikafilsafat tingkah laku, merupakan cita-ciita orang yang tahu. Sudah tentu Dallam hal ini kebenaran tersebut adalah kebenaran yang logis. Bagaimana sulitnya mencapai kebenarn yang logis. Tidak seorang pun yang menginginkan kekeliruan.ini ternyata pula dalam usaha iilmu dalam mencapai kebenaran. Orang tidak memperhitungakan susah payah dan biaya. Tujuanya ialah kebenaran.

      Kekeliruan buakanlah objek etika dank arena kekeliruan orang tidak dianggap buruk lain halnya berdustaatau bohong adalah tindakan etis yang buruk. Jelas kebenaran atau tidak kebenaran itu timbul dari manusia. Dasar dari kepercayaan adalah kebenaran, sumber dari kebenaran adalah manusia. Karena itu sesuai dengan contohnya didepan maka kepercayaan dapat dibedakan atas:
Kepercayaan pada diri sendiri

      Pada hakikatnya merupakan percaya pada Tuhan YME. Percaya diri sendiri yaitu mennganggap dirinya tidak salah, dirinya menang dirinya mampu mengerjakan uyang diserahkan atau yang dipercayakakn kepadanya.
Kepercayaan pada orang lain

      Kepercayaan ini bisa berupa kepercayaan kepada siapa saja.dan sudah tentu percaya pada hati kajtra nurani. Atau terhadap kebenarannya.
Kepercayaan pada pemerintah

      Menurut buku etika, Filsafat Tingkah karya Prof. I.R. poedjawiyatnya. Negara itu berasal dari Tuhan. Setidaknya kedaulatan tertinggi ada pada Tuhan. Namaun pada pandsangan demokratis mengatakan bahawa kedaulatan adalah milik rakyat. Dan penjelmaan rakyat adalah negar melelui pemerintahan khusus.
Kepercayaan kepada Tuhan

      Kepercayaan kepada Tuhan sangatlah pentiing. Kerena keberadaan manusia bukan dengan dirinya sendiri, mtetapi diciptakakn oleh Tuhan. Dan kepercayaan kepada Tuhanlah berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Beberapa usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percayanya sesuai pribadi, kondisi, situasi dan lingkungan.
Harapan Terakhir

      Menurut Aris Toteles, kehidupan ini berasal dari generatio spontanea, artinya kehidupan itu terjadi dengan sendirinya. Ia belum sampai pada pemikiran bahwa segala sesuatu yang ada di bumi dan jagad raya berasal dari Tuhan.

      Manusia memiliki kebutuhan jasmani, diperoleh dengan mencukupi kebutuhan hidup yang bersifat kebendaan, sedangkan kebutuhan rohaninya dicukupi dengan hal-hal yang sifatnya rohani, khususnya keagamaan. Ada yang dalam pandangan hidupnya hanya ingin memuaskan kehidupan duniawi sehingga ia memuaskan diri pada semua kenikmatan jasmaninya. Ada pula yang pandangan hidupnya justru sebaliknya. Agama Islam mengajarkan manusia tidak hanya mengejar kebutuhan yang bersifat duniawi saja, tetapi juga bersifat ukhrowi.

      Semakin tinggi kesadaran kehidupan beragama semakin yakinlah mereka bahwa semua manusia akhirnya akan mati. Dunia yang serba gemerlap akan ditinggalkan dan akan hidup di dalam akhirat yang abadi.

      Bagi orang atheis dengan pandangan matrealistis, mereka tidak percaya akan adanya Tuhan. Mati babgi mereka bukan karena rohnya kembali kepada Tuhan, tetapi karena jantungnya berhentu berdenyut. Sebaliknya, bagi yang percaya pada Tuhan, meyakini bahwa seseorang yang meniggal akan kembali kepada asalnya, yaitu Tuhan.

      Dengan pengetahuan dan pengertian agama tentang kehidupan abadi setelah orang meninggal, manusia menjalankan ibadahnya. Ia menjalnakan perintah Tuhan melalui agama, dan menjauhi larangan-Nya. Manusia menjalankan hal itu karena sadar sebagai makhluk kecil yang tidak akan berdaya terhadap kekuasaan Tuhan. Kehidupan dunia yang sifatnya sementara dikalahkan demi kehidupan abadi di akhirat karena tahu bagaiman beratnya siksaan di neraka dan bagimana bahagianya di surga. Kebaikan di surga yang abadi inilah yang merupakan harapan terkhir manusia.

sumber : http://kanal3.wordpress.com/

7 Makanan Penghancur Lemak

"Granola bar" tinggi serat
Saat kita mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat sekaligus kaya serat, kemampuan tubuh dalam membakar kalori akan meningkat hingga dua kali lipat. Begitulah simpulan sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris. Nikmati granola bar yang mengandung minimal 4 gram serat sebelum berolahraga.

Granola bar dapat menurunkan kadar insulin di dalam darah sehingga tubuh kehilangan kemampuan membakar lemak dengan efektif, demikian menurut Lisa Dorfman RD, asisten profesor di University of Miami, Amerika Serikat.

"Flaxseed"
Flaxseed atau biji rami adalah bahan makanan yang kaya akan serat dan lemak baik. Selain itu, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa flaxseed juga mengandung estrogen yang mampu meredakan gejala ketidakstabilan hormon. Pilihlah flaxseed dalam bentuk biji-bijian kering. Flaxseed kering dapat disantap bersama sereal, sup, salad, atau smoothies. Selain itu, flaxseed bisa menjadi pengganti tepung canola atau jagung untuk membuat muffin. Rasionya, 120 gr flaxseed berbanding 40 gr tepung canola (atau jagung).

Catatan khusus: ketika muffin sudah matang, kecilkan api perlahan supaya warna flaxseed menjadi coklat merata.

Flaxseed bisa dibeli di supermarket atau hipermarket.

Saus pedas
Siapa bilang makanan sehat harus tidak enak? Makanan penuh rasa ternyata bisa juga sehat. Coba tambahkan rasa pedas ke dalam makanan kita sehari-hari. Dijamin lemak akan lebih mudah terbakar. Ini adalah kesimpulan yang didapat dari penelitian di Australia terhadap 36 relawan pria dan wanita. Menurut peneliti, cabai mengandung kapkaisin yang mampu meningkatkan kadar insulin di dalam tubuh sehingga kemampuan tubuh membakar lemak akan meningkat sebesar 32 persen.

Bawang bombay
Bersyukurlah mereka yang hobi makan bawang bombay. Informasi dari American Journal of Clinical Nutrition mengatakan, bawang bombay banyak mengandung phytochemical untuk meluruhkan tumpukan lemak di tubuh, ampuh membunuh virus, serta membasmi jamur. Bumbu lain yang banyak mengandung phytochemical adalah bawang putih.

Moster ("mustard")
Rasanya agak pedas dan menyengat (mirip wasabi). Bijinya yang masih mentah berwarna coklat muda dan mengandung kunyit. Jurnal Endocrinology menyebutkan bahwa kandungan kunyit di dalam moster bermanfaat memperlambat penyerapan lemak oleh tubuh. Moster siap pakai berbentuk pasta berwarna kuning atau kecoklatan dan bisa dibeli di pasar swalayan. Nikmat disajikan dengan sandwich atau sebagai campuran salad sayuran.


Kayu manis
Jadikan sebagai pengganti gula dan berat badan pun akan turun 2-3 kg dalam setahun tanpa bersusah payah. Pasalnya, kayu manis tidak mengandung kalori. Coba bandingkan dengan 1 sendok teh gula pasir mengandung 16 kalori. Manfaat lain dari penggunaan kayu manis adalah kesehatan organ hati lebih terjaga. Sebab, kayu manis mampu meningkatkan level hormon estrogen yang berfungsi mencegah kerusakan hati, menjaga keseimbangan mood, menurunkan level kolesterol sebanyak 18 persen, serta trigliserida sebanyak 30 persen.

Kacang kenari
Ketimbang mengudap keripik kentang kemasan yang dicurigai penuh dengan sodium lebih baik mengudap kacang kenari. Kacang kenari kaya akan asam lemak Omega-3 dan serat yang dapat membuat kita kenyang lebih lama dan menjaga kesehatan sel-sel tubuh. Para ilmuwan dari Australia menemukan bahwa relawan yang mengonsumsi 8-10 kacang kenari setiap hari berat badannya lebih cepat turun dibandingkan dengan relawan yang tidak mengonsumsi kacang kenari. Plus, kadar insulin turun, sehingga lemak tidak mudah menumpuk. Penelitian ini dilakukan terhadap para penderita diabetes yang sedang menjalankan diet rendah lemak.

Sumber : kompas.com

Manusia dan Pandangan Hidup

Kebudayaan dan pandangan terhadap hidup tidak lain adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Dalam pikiran dan perasaan manusia, ada beberapa faktor penting yang harus menjadikan manusia sebagai makhluk yang berakal, yakni :


Pandangan hidup.
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati, karena pandangan hidup akan menentukan masa depan seseorang. Adapun arti dari kata pandangan hidup itu adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup di dunia. Pedoman atau pertimbangan mempunyai sebuah arti yang lebih mendalam yaitu hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Kemudian pandangan hidup itu bukanlah timbu seketika atau dalam waktu yang singkat, melainkan melalui sebuah proses yang waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat di uji kebenarannya dan diterima oleh akal manusia.

Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya, yaitu :
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yangterdapat pada Negara tersebut.
Pandangan hidup hasil dari sebuah renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Pada dasarnya pandangan hidup memiliki beberapa unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, dan keyakinan/ kepercayaan. Dari keempat unsur tersebut merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak tepisahkan.

A. Cita-cita

Menurut kamus umum bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang.

Iya atau tidaknya cita-cita seseorang tercapai bergantung oleh 3 faktor yaitu :
Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Apabila orang yang tidak berkemauan, maka apa yang dia cita-cita merupakan sebuah khayalan saja.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan atau yang menghambat.
Faktor tingginya cita-cita yang merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita.

B. Kebajikan

Kebajikan atau kebaikan adalah perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.

Sesuatu yang baik bagi masyarakat, belum tentu baik oleh segelintir orang yang ada si dalam wilayah bermasyarakat itu. Dengan demikian seseorang harus menuruti kepada apa yang baik bagi masyarakat atau orang banyak. Namun baik atau buruk dilihat menurut suara hati sendiri, meskipun harus diukur dengan pendapat umum. Tetapi janganlah suara hati atau pendapat kita diperkosa begitu saja.

C. Usaha dan perjuangan 

Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani atau dengan kedua-keduanya.

D. Keyakinan atau kepercayaan

Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu
Aliran Naturalisme : aliran yang menghubungkan bahwa kekuatan gaib adalah kekuatan yang tertinggi.
Aliran intelektualisme : aliran yang berdasarkan dari logika dan akal.
Aliran Gabugan : aliran yang menggabungkan antara kekuatan gaib dan logika atau akal.

Manusia dan Kegelisahan

Salah satu dari bagian kehidupan manusia yang sekian banyak dialami oleh manusia salah satunya adalah kegelisahan.

Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hari maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan karena itu dalam kehidupan sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupun ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi.


Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih.

Bentuk kegelisahan antara lain :


1. Keterasingan
Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan sudah ada sejak puluhan bahkan ribuan tahun lamanya. Dimana terasing pada dasarnya dapat didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang disebabkan tidak adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara hakikat” atau dengan kata lain merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri  dan orang lain dalam pergaulan atau mayarakat. Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu (1) Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri sendiri seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan lingkungan. (2) Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Faktor ini pun bias bersumber pad afaktor yang pertama.

2. Kesepian
Aplikasi dan perwujudan dari terasing adalah kesepian. Jika seseorang sudah merasa diasingkan maka orang tersebut akan mengalami kesepian dalam diri dan lingkunga sehingga merasa sepia tau kesepian. Jika hal ini terus dibiarkan maka orang tersebut akan kehilangan unsur dan karakter unik dalam dirinya senhingga dia pun sulit untuk mengenali dirinya.

3. Ketidakpastian
Merupakan wujud atau keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, atau keadaan tanpa arah dan asal usul yang jelas. Misalkan seseorang cowo yang sedang jatuh cinta dan menyatakan cinta (menembak) seseorang cewe, dimana seseorang tersebut akan gelisah karena akan menunggu jawaban dari xewe tersebut, karena jawabannya yang belum pasti atau belum kita ketahui. Atau contoh lain saat kita sedang menunggu hasil ujian dimana kita dapat lulus atau tidak.


rederensi :
http://filsafat.kompasiana.com/
bab10-manusia_dan_kegelisahan
http://kmbui.net/

Manusia dan Keadilan

Dalam hidup dan kehidupan, setiap manusia dalam melakukan aktifitasnya pasti pernah menemukan perlakuan yang tidak adil atau bahkan sebaliknya, melakukan hal yang tidak adil. Dimana pada setiap diri manusia pasti terdapat dorongan atau keinginan untuk berbuat kebaikan “jujur”. Tetapi terkadang untuk melakukan kejujuran sangatlah tidak mudah dan selalui dibenturkan oleh permasalahan – permasalahan dan kendala yang dihadapinya yang kesemuanya disebabkan oleh berbagai sebab, seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis hingga bahkan sikap moral.

Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia dibumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan.

        Ada beberapa pengertian keadilan, antara lain :

·         Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.

·         Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.

·         Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik.

·         Dalam Al-qur’an dari akar kata 'adl itu, yaitu sesuatu yang benar, sikap yang tidak memihak, penjagaan hak-hak seseorang dan cara yang tepat dalam mengambil keputusan hendaknya kalian menghukumi atau mengambil keputusan atas dasar keadilan. Secara keseluruhan, pengertian-pengertian di atas terkait langsung dengan sisi keadilan, yaitu sebagai penjabaran bentuk-bentuk keadilan dalam kehidupan. Dari terkaitnya beberapa pengertian kata ‘adl dengan wawasan atau sisi keadilan secara langsung itu saja, sudah tampak dengan jelas betapa porsi "warna keadilan" mendapat tempat dalam Al-qur’an

·         Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.

Menurut pendapat umum Keadilan adalah pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap dari kita “manusia” memiliki itu “hak dan kewajiban”, dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan kewajiban yang telah dilakukan sehingga terjalin harmonisasi dalam perwujudan keadilan itu sendiri.

Keadilan itu sendiri memiliki sifat yang bersebrangan dengan dusta atau kecurangan. Contohnya misalkan kasus korupsi yang marak terjadi di Negara kita Indonesia. Jelas korupsi ini merupakan tindakan yang tidak adil, karena uang yang diambil tersebut merupakan uang dari rakyat. Sehingga, mereka yang korupsi sudah mengambil hak-hak rakyat Indonesia. Yang apabila tidak dikorupsi justru dapat mensejahterakan kehidupan rakyat Indonesia khususnya warag Indonesia yang tergolong ekonominya rendah.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan antara lain :
1.       Faktor ekonomi
2.       Kebudayaan
3.       Teknis
        
Sumber :

http://filsafat.kompasiana.com/2010/04/28/manusia-dan-keadilan/
http://bugsranger.blogspot.com/2009/11/manusia-dan-keadilan-soft-skill-ibd.html
www.contohskripsitesis.com/.../Tugas%20Makalah%20Konsep%20Keadilan. doc

    






Merakit Persaudaraan dan Solidaritas


Pepatah mengatakan bahwa bersatu kita teguh bercerai kita runtuh .Tidak ada cara lain untuk menyelamatkan seluruh aset dan potensi UmatIslam melainkan dengan menerjemahkan arti persaudaraan dan solidaritassecara benar, lalu diwujudkan dalam interaksi sosial dan prilakukehidupan, Nabi Muhammad Salallahu alaihi wasallam telah memberigambaran kepada kita secara jelas tentang potret persaudaraan . Beliaubersabda:Orang mukmin bagi orang mukmin lainnya seperti bangunan, satu samalain saling menguatkan . Dan Rasulullah SAW menjalike jari-jarinya. [Muttafaqalaih].

Dan beliau Salallahu alaihi wasallam juga bersabda:Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling cinta, saling belaskasihnya dan saling perhatiannya laksanan badan jika salah satuanggota ada yang sakit, maka yang lainnya merasa mengeluh danpanas .[Muttafaqun alaih].

Landasan dan dasar persaudaraan dan solidaritas

Menurut Islam, bangunan persaudaraan dan solidaritas hanya bisaditegakkan di atas aqidah dan manhaj yang sahih, karena persaudaraantanpa adanya landasan -yang jelas dan kokoh yang mampu menyatukanberbagai kepentingan, ambisi dan keinginan- merupakan suatu hal yangmustahil. Maka memperjelas landasan dan manhaj persaudaraan itu lebihpenting daripada persaudaraan itu sendiri, kecuali yang dikehendakidari persaudaraan tersebut hanya berbaris dan bersatu secara jasadyang hampa dari nilai ketaqwaan, keimanan dan moralitas agama. Olehsebab itu para rasul khususnya nabi Muhammad diperintahkan terlebihdahulu untuk menegakkan agama dan jangan berpecah-belah dalam menerimakebenarannya sebagaimana dalam firmanNya, yang artinya: Dia telahmensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkanNyakepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu dan apa yangtelah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlahagama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya . [Asy-Syura: 13].

Jadi persaudaraan yang kita inginkan adalah persaudaraan yang mampumenjamin kesamaan ideologi, pemikiran, misi, visi, prinsip danpandangan hidup tanpa harus menghilangkan kemerdekaan beraspirasi,berkreasi dan berkomunikasi, asalkan masih dalam koridor yangdibolehkan Aqidah Islam.

Dengan melandaskan persaudaraan dan solidaritas di atas aqidah, kitabisa dengan mudah menghancurkan dan meluluhkan segala bentuk kebatilan. Apabila bentuk persaudaraan tidak seperti di atas, maka Umat Islamhanya menjadi bulan-bulanan umat lain dan menjadi obyek dari berbagaikepentingan belaka. Dalam hal ini Rasulallah Salallahu alaihi wasallamtelah memberi peringatan cukup jelas tentang kondisi Umat Islam, biladalam hidupnya keluar dari Aqidah Islam dan lebih memilih keduniaan [artinya]: Hampir-hampir umat lain bersekongkol mengeroyok kalian sepertiorang-orang makan mengeroyok makanan dari nampan. Seorang bertanya:Apakah kita di saat itu sedikit Wahai Rasulallah Beliau menjawab:Bahkan kalian banyak tetapi kalian seperti buih banjir. Dan Allahmengambil dari hati-hati musuhmu rasa takut terhadap kalian, laluAllah memasukkan di hatimu [penyakit] wahan. Kami [para sahabat]bertanya: Wahai Rasulallah apa itu wahan. Beliau menjawab: Cintadunia dan benci mati. [HR Ahmad dan Abu Daud]

Penyebab Perpecahan dan Pertikaian Umat Islam

Perpecahan bukanlah semata-mata takdir dan ketentuan sunatullah akantetapi sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor manusiawi.

Adapun foktor-faktor yang dominan menjadi pemicu perpecahan dikalangan Umat Islam antara lain:

·            Bercampurnya ajaran kesyirikan dan kebid'ahan dengan ajaranIslam sehingga sebagian Umat Islam sudah tidak mampu membedakanantara ajaran yang murni dengan ajaran yang batil.

·            Bodohnya sebagian Umat Islam terhadap ajaran Islam yang murnidan sangat lemah untuk mempelajari ajaran islam secara benar.

·            Fanatis dan taklid buta terhadap kelompok, tokoh atau figur.

·            Lebih senang mengedepankan keinginan hawa nafsu denganmengorbankan nilai-nilai keimanan.

·            Mendahulukan akal dan logika belaka daripada nash-nash Al-Qur'andan hadits.

Kiat-kiat untuk merealisasikan persaudaraan dan solidaritas

Pemurnian tauhid dan luruskan aqidah serta bersihkan kesyirikan,bid'ah, takhayul dan khurafat, karena tidak mungkin kita menyatukanumat dalam satu barisan sementara masih ada perbedaan yangfondamental dalam masalah aqidah

Firman Allah SWT, artinya: Dan janganlah kamu termasuk orang-orangyang mempersekutukan Allah. Yaitu orang-orang yang memecah belahagama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiapgolongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. [Ar-Rum:31-32].

Persaudaraan dan solidaritas yang selalu mengedepankan ilmu dancinta ulama, sebab ilmu adalah kunci perekat nilai persaudaraan,semakin tinggi kesadaran ilmu agama seseorang semaikin tinggi ilmuruhiyah persaudaraan yang ia perjuangkan.

Sabda Rasulullah:

Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan pada dirinya, makaia difahamkan dalam urusan agama . [Mutafaq 'Alaih]

Mampu menundukkan nafsu dan keinginannya di bawah apa yangdibawa oleh Rasulallah.

Sabda Rasulullah:

Tidaklah beriman diantara kalian sehingga ia memperturutkanhawa-nafsunya dengan apa yang aku bawa dan tidak melenceng darinya.

Menanggalkan segala bentuk fanatis terhadap figur, kelompok dangolongan tertentu dan hanya fanatis terhadap Aqidah Islam.Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah danRasulNya dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah MahaMendengar lagi Maha Mengetahui .

Memerangi segala bentuk taklid yang membabi-buta yangmengalahkan obyektifitas dalam memerima dali-dalil kebenaran.

Dan janganlah mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuantentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanyaitu akan akan diminta pertanggungan jawabnya. [Al-Isra': 36].

Hak dan kewajiban dalam hidup bersaudara

Saling mengasihi dan menyayangi antara sesama saudara mukminberdasarkan sabda Rasulallah salallahu alaihi wasallamTidaklah beriman diantara kalian sehingga saudaranya lebih dicintaidari pada dirinya sendiri.

Saling memberi pertolongan dan bantuan dalam segala keperluandan kebutuhan

Barangsiapa yang menghilangkan kesulitan dari saudara mukmin, makaAllah akan menghilangkan kesulitan darinya di hari Kiamat, danbarangsiapa yang memudahkan orang sedang dalam kesulitan, maka Allahakan memudahkannya di dunia dan akhirat. [HR. Muslim].

Saling mengujungi dan menziarahi, karena hal tersebut akanmenumbuhkan persaudaraan dan mendatangkan rahmat dari Allah sertaakan diluarkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya.

Barang siapa yang senang diluaskan rizkinya dan ditunda umurnya,maka hendaklah bersilaturrahmi.

Saling menjaga nama baik, kehormatan dan harga diri berdasarkansabda Rasulallah Salallahu alaliwasalllam:Ketahuilah sesungguhnya darah kalian, harta kalian dan kehormatankalian menjadi haram terhadap kalian seperti haramnya bulan kalianini dan negeri kalian ini. [HR. Ahmad].

Saling mendoakan dan memohonkan ampun kepada Allah, sebagaimanafirman Allah, artinya: Dan orang-orang yang datang setelah mereka [Muhajirindan Anshar], mereka berdoa: Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dansaudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, danjanganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadaporang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau MahaPenyantun lagi Maha Penyayang. [Al-Hasyr: 10].

Sumber / quote : http://kumpulanartikelislami.blogspot.com/

Manusia dan Cinta Kasih --> Sayangi Orang Tua kita

SAYANGI ORANG TUA KITA

Quote:
Ada sebuah cerita, begini ni ceritanya :
Ada sebatang pohon mangga. Daunnya rimbun, sarat berbuah sepanjang tahun. Seorang anak kecil sangat senang bermain di pohon mangga setiap harinya. Memanjat ke puncak pohon, merayap ke dahan, dan memetik buahnya. Kemudian meluncur turun bersandar di batang pohon dan terlelap dalam kesejukan naungan daun yang rimbun. Ia mencintai pohon mangga itu dan demikian pula pohon mangga itu kepadanya.
Waktu berlalu dengan cepatnya. Anak kecil itu tumbuh menjadi remaja. Dia tidak lagi suka bermain-main dan tentunya jarang mendatangi pohon mangga itu.
Sampai suatu hari si remaja menghampiri pohon mangga dengan wajah muram. Pohon mangga menyambutnya dengan gembira:
"Mari bermain seperti dahulu".
"Saya bukan anak-anak lagi, saya sudah remaja, sudah tidak senang bermain".
"Lalu apa masalahmu. Katakanlah, mungkin saya dapat menolongmu," pohon mangga membujuk.
"Begini, saya ingin mempunyai kecapi yang merdu untuk menghibur kekasihku," si remaja ini mengutarakan kemusykilannya.
"Oh, itu mudah, petiklah buahku, kemudian juallah untuk memperoleh uang. Maka engkau dapat membeli kecapi yang merdu".
Si remaja itu bangkit semangatnya. Dipetiknya buah mangga itu sampai tak bersisa. Pohon mangga tampak gembira, karena telah mengeluarkan si remaja itu dari kesusahannya.
Suatu hari remaja itu datang lagi ke pohon mangga. Bergembiralah pohon mangga memanggilnya untuk bermain.
"Saya tidak punya waktu untuk bermain, saya telah dewasa, telah beristeri,"
ujar remaja yang telah dewasa itu.
"Lalu kesulitan apa pula, boleh jadi saya dapat menolongmu lagi," kata pohon mangga. "Begini, saya membutuhkan rumah tempat tinggal". Belum sempat pemuda dewasa itu mengakhiri kalimatnya, pohon mangga menyela:
"O, mudah pangkaslah semua dahan, dan cabang batangku, cukuplah itu untuk mendirikan rumah. Pemuda itu lalu memangkas. Maka tinggallah pohon mangga seperti tonggak, hanya batang tanpa dahan, cabang, ranting bahkan daun. Tumbuh tidak, matipun tidak.
Waktu berlalu, datanglah si pemuda itu ke pohon mangga yang sudah menjadi tonggak.
"Boleh jadi inilah yang terakhir saya minta nasihat kepadamu. Saya sudah menjelang manula. Aku ingin menikmati hari tua, berlayar di danau. Bagaimana mungkin saya mendapatkan perahu,?"
"Tebanglah batangku pada pangkalnya, buatlah perahu", kata akhir pohon mangga.
Kini pohon mangga yang dahulu berdaun rimbun, berbuah lebat, hanya tinggal akar-akarnya saja yang tersembul sedikit di atas tanah.
Musim dan tahun berganti. Laki-laki yang sudah tua renta itupun datang kembali. Yang diinginkannya hanya sekedar melabuhkan dirinya berbantalkan akar pohon mangga.

Pohon mangga ibarat kedua orang tua kita. Ketika kecil kita senang bermain dengan mereka. Tatkala dewasa, kita tinggalkan beliau berdua, hanya datang bila dianggap perlu. Padahal bagaimanapun keadaan mereka, orang tua tetap akan memberikan segalanya kepada kita, karena kasih saying orang tua terhadap kita atu anaknya tiada habisnya dan tidak ada duanya di bumi ini. Untuk itu, sayangilah orang tua kita. Jangan samapai kita durhaka oleh orang tua kita, karena Beliau merupakan orang yang merawat kita dari kecil hingga menjadi seperti sekarang. Kalau kita sukses di masa depan itu semua juga dari usaha beliau, mulai dari doa hingga menyekolahkan kita sampai besar. Sungguh Perbuatan yang sanagat mulia. Oleh karena itu, Janganlah kita durhaka kepada orang tua kita. Patuhi perintah orang tua kita (dalam segi yang positif). Lalu doakan juga sayangilah orang tua kita, karena doa anak yang soleh dapat meyelamatkan orang tua kita dari api neraka.
Jaga dan Sayangi Orang Tua kita.
Sumber :

Manusia dan Cinta Kasih ==> Persaudaraan Islam

PERSAUDARAAN ISLAM

quote :
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat Rahmat.” 

Allah SWT banyak menekankan arti persaudaraan sesama muslim dalam banyak ayat. Bahkan agar saling memintakan apapun satu sama lain krn banyak saudara seorang muslim merasa kuat aman dan mendapat perhatian. Dalam persaudaraan terdapat pula hak dan kewajiban minimal ada 6 seperti yg dijelaskan oleh Rasulullah saw. 

Hak seorang muslim terhadap muslim lainya ada enam 1. Apabila diberi salam hendaknya dijawab. 2. Apabila diundang hendaknya dipenuhi. 3. Apabila diminta nasihat hendaknya memberi nasihat. 4. Apabila bersin dan mengucapkan hamdallah hendaknya dijawab yarhamukallah. 5. Apabila sakit hendaknya dikunjungi. 6. Apabila dia wafat hendaknya diantar sampai kuburan.

Ada beberapa hal yg dapat merusak persaudaraan itu diantaranya sombong egois senang memperolok atau mengejek berbangga diri krn keturunannya kemaksiatan krn lali terhadap Allah meninggalkan hukum Allah dsb. Kondisi ummat Islam umumnya dan Indonesia khusunya menuntut persaudaraan lbh urgent. Namun demikian kita jangan termakan propaganda kaum salibis yg sedang gencar menyebarkan dakwah persaudaraan kepada ummat Islam dalam rangka menyeret ummat Islam ke dalam ajaran mereka. Naudzubillahi mindzalik. 

My opinion :
Untuk itu kita semua sebagai kaum muslimin itu bersaudara. Kita harus saling menjaga antara satu sama lain. Apabila salah satu kaum muslimin tertindas ataupun dihina, sama saja mereka menghina seluruh kaum muslimin. Oleh karena itu, patutlah kita menjaga satu sama lain sesama muslim.

sumber : http://blog.re.or.id/persaudaraan-islam.htm

Sabtu, 29 Mei 2010

Manusia dan Keindahan

Keindahan berasal dari kata indah yang artinya elok, menarik, cantik ,dsb. Keindahan itu bersifat universal yang artinya tidak terikat oleh minat atau selera perseorangan. Keindahan dalam arti yang luas meliputi keindahan alam, keindahan seni, keindahan moral dan intelektual.
Sesuatu yang memiliki nilai seni merupakan keindahan. Keindahan sangat dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan seseorang akan menjadi lebih hidup dan terus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan karena keindahan merupakan suatu bagian hidup dari sesorang. Anywhere and anytime siapa saja dapat menikmati yang namanya keindahan. Keindahan-keindahan yang sering kita lihat maupun kita rasakan merupakan suatu hasil karaya atau ciptaan dari Yang Maha Kuasa. Sehingga dengan Izin dan Kuasanya kita dapat merasakan keindahan yang tidaka ada habisnya.
Dalam hal ini Indonesia sebagai negara yang baru berkembang dalam hal kesenian mendapat prestasi tersendiri dimata negara luar seperti Malaysia dan Singapura. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya group-group musik yang musiknya diterima disana sehingga sering mewakili Indonesia untuk ajang musik se-Asia. Hal tersebut perlu menjadi perhatian Pemerintah Indonesia dimana seniman yang benar-benar berkesenian sesuai dengan norma-norma ketimuran tanpa mengindahkan teknologi modern perlu diletakkan pada kelas tersendi sehingga tak kehilangan arah bila bila ia ‘dirasuki’ paham-paham dari luar seperti dimanfaatkan oleh kaum Kapitalis yang hanya mengejar keuntungan materi semata tapi mengacuhkan nilai-nilai yang ditimbulkan sehingga seniman-seniman seperti Chairil Anwar, Affandi dan lain sebagainya tetap muncul dan mampu menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia dimata negara lain tanpa harus kehilangan nilai ketimurannya.

referensi :
http://anthoine.multiply.com/journal/item/181/Manusia_dan_Keindahan

Selasa, 25 Mei 2010

Generasi Muda Yang Egois

Pemuda merupakan generasi muda suatu bangsa yang memilki kewajiban untuk memperjuangkan atau melanjutkan kepemimpinan suatu bangsa agar suatu bangsa menjadi lebih maju dari sebelumnya. Sedangkan sosialisasi adalah proses dimana seseorang berinteraksi, berkumpul dengan suatu kelompok atau dengan orang lain. Contohnya dimana seseorang berkumpul dengan suatu kelompok, atau contoh lain dimana seseorang peduli atau membantu orang lain yang sedang kesusuahan.

Namun, di era globalisasi ini, tidak sedikit dari generasi muda kita kurang peduli yang namanya sosisalisai. Salah satu contoh dimana ada seorang pemuda melihat ada tabrakan atau kecelakaan, namun ia hanya melihat atau menonoton saja, padahal itu bukan merupakan suatu tontonan. Hal ini banyak terjadi di lingkungan sekitar kita. Mungkin orang yang melihat kejadian itu bepikir bahwa masih ada orang lain yang mungkin peduli dan akan menolong orang yang kecelakaan tersebut. Tidak hanya itu masih banyak lagi contoh dimana generasi muda kita kurang peduli yang namanya sosialisasi. Mereka hanya mementingkan kepentingan sendiri atau yang sering kita sebut egois. Sifat ini jelas adalah sifat yang buruk yang meracuni setiap generasi muda kita yaitu genasi muda bangsa Indonesia. Apa yang harus kita perbuat agar kita sebagai generasi muda bisa menjadi orang yang berguna bgai keluarga, masyarakat dan bangsa kita??

Sebagai generasi muda seharusnya kita sadar sejak dini. Bukalah pikiran kita, buanglah jauh-jauh sifat egois kita. Jangan berfikir sempit, misalnya ada orang kecelakaan, terus kita jangan menonton saja, apalagi berpikir kalau bakal ada orang yang yang menolong orang yang kecelakaan tersebut, jadi cukup melihat dan menonton saja. Kalau rata-rata semua orang berpikir seperti itu, bagaimana jadinya bangsa kita?. Oleh karena itu, berpikirlah yang luas. Pedulilah dengan orang-orang disekitar kita terutama orang yang kurang mampu atau membutuhkan bantuan kita.

MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN

Masyarakat pedesaan merupakan kumpulan berbagai macam orang yang tinggal atau menetap di suatu pedesaan, atau suatu kampung. Sedangkan masyarakat perkotaan merupakan kumpulan orang-orang yang hidup di daerah perkotaan atau kota-kota besar.
Persamaan dan perbedaan masyarakat desa dan masyarakat kota :
Mereka sama-sama manusia yang diciptakan oleh Allah SWT. Dimana memilki kewajiban yang sama. Namun, mereka memilki perbedaan yang cukup terlihat. Masyarakat pedesaan cenderung dikucilkan oleh masyarakat perkotaan. Masyarakt pedesaan cenderung memiliki sifat peduli satu sama lain. mereka juga cenderung memiliki sopan santun, lain halnya dengan masyarakat perkotaan. Masyarakat perkotaan sangat egois, mereka tidak peduli dengan masyarakat sekitar, apalagi yang membutuhkan bantuan, mereka juga tidak memilki sifat sopan santun, dan tidak ada lagi yang namanya kerjasama dan gotong royong di masyarakat perkotaan. Selain itu,dari segi teknologi dan kepintaran, jelas mayarakat perkotaan sangat maju dibanding masyarakat pedesaan. Namun dengan majunya teknologi member dampak yang negative bagi bangsa Indonesia terutama masyarakat perkotaan. Contohnya semakin banyak msayrakat perkotaan yang sombong, hanya karena memilki banyak uang dan kepintaran disbanding masyarakat lain khusunya masyarakat pedesaan. Seperti yang kita tahu bahwa masyarakat pedesaan dan perkotaan susah banget untuk disatukan. Munkin karena perbedaan yang ada pada keduanya.
Untuk itu saya cuma bisa berharap bahwa masyarakat perkotaan dapat peduli dengan orang-orang yang membutuhkan bantuan. Untuk masyarakat perkotaan khusunya orang kaya janganlah sombong karena kita semua itu sama dan karena uang itu bukanlah segalanya. Selain itu, saya juga berharap bahwa masyarakat perkotaan seluruhnya dapat menjadi masyarakat yang memiliki sikap dan soapan santun yang baik, dan juga bisa meniru sifat-sifat masyarakat pedesaan misalnya dengan menumbuhkan kerja sama dan gotong royong yang baik. Dan mudah-mudahan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan dapat bersatu dan menjadi suatu masyarakat yang utuh yang memilki sifat dan kepribadian yang baik dan menjadi masyarakat yang bisa membanggakan bangsa dan Negara kita.

TARIAN GANDRUNG

Sejarah singkatnya berawal dari kesenian Banyuwangi. Kesenian ini terdiri dari beberapa kesenian, seperti tari jejeran, dan lain-lain. Alat-alat kesenian Banyuwangi terdiri dari Angklung Banyuwnagi, gending-gending angklung, dan lain-lain. Kesenian Banyuwangi ini sangat dipengaruhi oleh Gandrung. Awalnya nama Gandrung itu berasal dari nama seorang anak perempuan. Saat kecil Ia diberi nama Gandrung oleh Ibunya. Namun, kata nya sebelum ini, nama Gandrung sudah ada yaitu Kesenian Gandrung Lanang. Tarian ini di tarikan oleh laki-laki, namun laki-laki tersebut memakai pakaian wanita. Lanjut ke cerita Gandrung tadi. Saat besar anak perempuan tersebut memulai hidupnya. Ia mengikuti sebuah tarian, seperti tarian ronngeng. Ia menikah saat umur kurang lebih 17 setengah tahun. Namun ia cerai dengan suaminya. Setelah itu ia bertujuan meneruskan tariannya. Sejak saat itu tarian tersebut di kenal dengan nama tarian Gandrung. Tarian Gandrung ini setiap memulainya harus menggunakan sesajen, karena jika tidak memakai sesajen pasti ada aja kejadian aneh yang terjadi.

Fungsi dari tarian gandrung adalah sebagai tari pergaulan. Tarian ini mirip seperti tarian Ronggeng. Tarian ini mempunyai cir khas penyajiannya, yang terdiri dari 3 tahap :
1 Menyapa penonton.
Di sini si penari harus menyapa kepada setiap penonton yang hadir dengan sikap yang sopan dan siikuti dengan senyuman.
2 Pacul gandrung.
Pada tahap ini si penari melayani tamu yang ingin berjoget atau menari dengannya. Namun, pada tahap ini sering muncul adegan di luar hormat. Apalagi adegan tersebut dipicu karena minuman keras, sehingga semakin tidak pantas saja dilihatnya dan menimbulkan aspek yang negatif terhadap tarian gandrung.
3 Sumbang sutra.
Yaitu tahap dmana para penari menyanyi dengan pantun nasihat. Lirik dalam lagu tersebut ditujukan kepada penonton sebagai peringatan.

Di jaman sekarang tarian gandrung sudah jarang kita lihat. Karena kurangnya minat masyarakat kepada tarian ronggeng tersebut, khusunya para pemuda. Ini juga dikarenakan tarian gandrung tersebut sudah menjadi tarian yang bernilai negatif di mata masyarakat, karena adanya prilaku di luar hormat. Selain itu, dipicu karena tarian tersebut sekarang sudah menjadi tarian dalam aspek negatif.

Masalah Sosial

Seperti yang kita semua tahu, berbagai masalah sosial yang terjadi pada seseorang atau individu jelas saling berkaitan dengan keluarga dan masyarakat. Karena sudah jelas bahwa seorang Individu pasti membutuhkan peran serta dari keluaraga ataupun masyarakat dan juga sebaliknya. Itu semua dikarenakan kita semua adalah makhluk sosial.
Salah satu contoh masalah sosial yang yang sering kita temui adalah tawuran. Masalah ini sering kita temukan pada para pelajar, tidak hanya mahasiswa atau pelajar sma saja, melainkan para pelajar tingkat sd dan smp pun ikut melaksanakan kegiatan yang tidak bermanfaat ini. Selain itu, hal ini tidak hanya terjadi pada sekolah yang kualitasnya buruk, tetapi juga terjadi pada sekolah favorit. Alasan yang menimbulkan terjadinya hal ini pun kebanyakan hal-hal yang sepele atau berawal dari masalah perseorangan. Misalnya anak sekolah A dikatain oleh anak sekolah B, anak sekolah B tidak menerimanya, lalu anak sekolah B minta bantuan teman atau gengnya, lalu timbullah tawuran itu sendiri.
Masalah ini jelas menyangkut keluarga, karena keluarga merupakan kumpulan orang-orang yang dekat dengan kita. Selain itu, keluarga adalah lingukan awal dimana kepripadian awal kita dibentuk. Apabila lingkungan keluarga tidak benar, sifat atau kepribadian seseorang pasti juga tidak benar. Sama halnya denga lingungan masyarakat, dimana masyarakat merupakan komponen penting bagi individu untuk bersosialisasi. Apabila seorang atau individu berosialisai dengan kelompok atau orang yang salah, maka orang itu pun akan menjadi salah(dalam arti sifat dan prilaku).
Untuk itu untuk mengatasi masalah ini diperlukan beberapa cara diantaranya. Pertama, perlu adanay pendekatan anatara individu dengan keluaraga, dimana keluarga harus peduli dan perlu adanya pengawasan terhadap individu atau seorang anak. Kedua, peran aparat keamanan terhadap murid atau siswa yang tawuran. Ketiga, peran masyarakat, dimana masyarakat harus peduli terhadap generasi muda kita, jangan seperti sekarang, banyak lingkungan mayarakat yang acuh terhadap perilaku dan tingkah laku gemnerasi muda kita.
Menurut saya, sebaiknya pemerintah membri hukuman terhadap siswa atau pelara yang melakukan tawuran. Kalau perlu dibuatkan undang-undangnya agar para pelajar kapok melakukannya. Dan perlu adanya hukuman dari sekolah dimana pelajar yang tawuran, kalau perlu dikeluarkan dari sekolah. Selain itu, perlu adannya kesadaran diri sendiri bahwa tawuran itu kegiatan yang jelas tidak bermanfaat. Oleh karena itu saya berpesan kepada generasi muda bahwa, hindari lingkungan yang salah, dan janganlah salah bergaul, bergaullah dengan orang-orang yang benar agar kita pun ikut benar. Maaf jika ada kata-kata yang tidak mengenakkan atau kata-kata yang salah.

Budaya Indonesia Sudah Mulai Punah

Kita semua mengetahui bahwa Negara kita merupakan Negara yang kaya baik kekayaan alamnya, bangsanya, serta budayanya. Itu semua merupakan suatu anugerah Tuhan terhadap Negara kita. Nenek moyang kita dahulu kala menciptakan beraneka ragam budaya dari sabang sampai merauke. Namun sekarang terlihat bahwa sedikit demi sedikit budaya kita yaitu budaya bangsa Indonesia makin lama makin punah. Sebenarnya apa yang menyebakan budaya kita makin lama makin punah? Siapa yang bertanggung jawab? Terus Apa yang harus kita lakukan?..

Jaman dahulu sampai sekarang Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki beraneka ragam budaya. Banyak budaya Indonesia yang sudah diakui oleh bangsa lain. Siapa sih yang gak bangga kalau Negara nya memiliki banyak budaya dan dikenal oleh bangsa lain?. Tapi kenapa sekarang budaya kita sedikit demi sedikit sudah mulai punah? Apa penyebabnya? Kita boleh bangga Negara kita adalah Negara yang kaya, namun kekayaan itu seharusnya kita jaga, kita rawat dan kita lestarikan untuk generasi kita kedepan. Sebagai contoh Kesenian Reog yang diakui Malaysia belum lama ini. Pada kasus ini jelas Indonesia adalah Negara yang di rugikan. Karena sudah jelas bahwa kesenia Reog itu berasal dari Ponorogo. Malaysia ngaku-ngaku kalau reog tersebut berasal dari Negara Malaysia sendiri. Pihak Malaysia mengatakan bahwa bangsa Melayu dengan bangsa Indonesia hampir sama, maka dari itu budayanya pun hampir sama. Mendengar perkataan tersebut rakyat Indonesia pun banyak yang marah dan mengadakan demo di berbagai daerah. Saya pun ikut kesal mendengar hal itu. Itu merupakan salah satu contoh budaya kita yang diakui oleh bangsa lain. Masih banyak lagi budaya-budaya kita yang diakui oleh bangsa lain. Seperti halnya lagu Rasa Sayange. Tidak hanya diakui, namun Lagu ini sudah dipakai pada iklan pariwisata mereka(Malaysia).

Sebenaranya siapa yang salah? Siapa yang bertanggung jawab atas semua ini? Beberapa factor kenapa budaya Indonesia makin punah :
1. Kurangnya minat warga Indonesia akan budaya Indonesia, terutama untuk para kaum muda atau generasi muda Indonesia. Indonesia merupakan salah satu Negara yang banyak generasi mudanya. Namun, hampir keseluruhan tidak tertarik pada budaya bangsanya sendiri.
2. Karena masuknya budaya asing yang meracuni para kaum generasi muda Indonesia, sehingga mereka meninggalkan atau tidak peduli lagi terhadap budaya bangsanya sendiri. Kalau pada ajaman dahulu bangsa Indonesia dijajah lewat perang, namun sekarang Indonesia dijajah moralnya oleh budya asing yang masuk terutama budya barat.
3. Karena banyaknya budaya bangsa maka belum semua budaya didaftarkan di dunia.
Ini jelas tanggung jawab kita semua sebagai warga Indonesia. Kita semua perlu menjaga dan melestarikan budaya-budaya yang sudah diwariskan kepada kita. Selain itu, perlu adanya kerja sama antara rakyat dan pemerintah. Dan perlu adanya kesadaran diri sendiri serta kepedulian terhadap budaya Indonesia.

Apa yang harus kita lakukan? Sebagai rakyat Indonesia sebaiknya kita menjaga, melestarikan buday kita. Dan sebagai pihak pemerintah sebaiknya secepat-cepatnya mendaftarkan semua budaya bangsa Indonesia agar tidak kecolongan lagi. Untuk Warga Negara Indonesia “AYO LESTARIKAN DAN LINDUNGI BUDAYA KITA”.